Pada 19 September 2022 lalu, Albert Rahman Putra (Komunitas Gubuak Kopi), bersama Rahmadiyan Tria (Forum Sudut Pandang), Dewita Astari (Gudskul) dan Dwiki Nugroho Mukti (Serbuk Kayu) sebagai Tim Sarekat dari platform Lumbung Indonesia hadir di perhelatan Documenta Fifteen, mempresentasikan Lumbung Indonesia. Sebuah platform kolaborasi yang diinisiasi oleh 12 kolektif di Indonesia, antara lain: Serbuk Kayu (Surabaya), Hysteria (Semarang), Pasirputih (Lombok Utara), Komunitas Gubuak Kopi (Solok), Rumah Budaya Sikukeluang (Pekanbaru), Sinau Art (Cirebon), Trotoart (Jakarta), Komunitas Kahe (Maumere), Forum Sudut Pandang (Palu), Siku Ruang Terpadu (Makassar), Ketjil Bergerak (Yogyakarta) dan Gelanggang Olah Rasa (Bandung). Kelompok ini hadir menindaklanjuti pertemuan yang difasilitasi oleh Gudskul Ekosistem dalam riset Fixer 2021.
Presentasi dan diskusi ini diselenggarakan pada 19 September 2022, di Gudspace, Fridericianum, Kassel, Jerman sebagai bagian dari kolaborator Gudskul di perhelatan Documenta ke-15. Presentasi ini dihantar oleh Tim Fixer yang diwakili oleh Gesyada Siregar dan Ayos Purwoaji dengan proses riset Fixer 2021, dan dilajutkan oleh Tim Sareka Lumbung Indonesia. Dalam presentasi ini Albert, Tria, dan Dwiki mempresentasikan latar kehadiran Lumbung Indonesia sebagai platfrom pertemanan dan belajar bersama mengenai strategi keberlanjutan kolektif. Mereka juga menjelaskan model kerja dalam menyiasati beragam metode kerja masing-masing kolektif, kota domisili yang terpisah, dan program-program yang telah serta akan dilaksanakan.
–
Related page:
Lumbung Indonesia
Documenta fifteen
–