Sejak 2017 lalu, Komunitas Gubuak Kopi menginisiasi proyek Daur Subur, sebuah platform kolaborasi dan jaringan kerja untuk membaca kebudayaan masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Pembacaan ini mencoba memetakan kembali dan mengumpulkan aspek pengetahuan kearifan lokal, untuk merespon persoalan hari ini, terutama terkait wacana ketahanan pangan dan diskusi publik mengenai warga yang berdaya.
Tahun ini Daur Subur mengusung lokakarya di lingkup Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Membaca inisiatif-inisiatif warga, persoalan ketahanan pangan, sirkulasi air dan sampah, pengetahuan mengenai tanaman, serta fenomena terkait Daur Subur lainnya di tengah-tengah warga.
Lokakarya ini diikuti oleh 10 partisipan, yakni: Alif Ilham Fajriadi dari LPM Suara Kampus, Padang; Khairul Hatta dari Padang Panjang; Lingga dari Padang; Nanda dari Surau Tuo, Bukittinggi; Arfan Nanda dan Salistio Erisa Putra dari Solok; Amelia Putri, Noura Arifin, dan Alfin Zernindo Prima dari Orangufriends Padang; dan Alfi Syukri dari Sekolah Gender, Padang.
Lokakarya ini berlangsung selama 12 hari, 30 Mei – 10 Juni 2021, dengan menerapkan protokol kesehatan. Lokakarya ini menghasilkan 10 artikel panjang dan ditindaklanjuti dengan kolaborasi pengelolaan taman warga RW 06 yang diisi dengan berbagai tanaman sumbangan warga.
–
Halaman portofolio: Daur Subur di Kampung Jawa
–