Pada penayangan Sinema Pojok kali ini, Komunitas Gubuak Kopi mengajak warga untuk bernostalgia menonton salah satu karya filem Nawi Ismail yang berjudul Benyamin Tukang Ngibul. Filem komedi ini dirilis pada masa orde baru, tahun 1975, masa-masa ketika kritik selalu dibungkam. Dalam penayangan kali ini kita menganggap Nawi Ismail juga merupakan salah satu nama yang menarik untuk dibaca dalam perkembangan sinema di Indonesia, di luar nama-nama agung seperti Usmar Ismail, Teguh Karya, Sjumandjaja, Djajakusuma, dan lainnya.
Nawi Ismail, sejak 1950-1980-an telah menyutradarai puluhan filem dan mengangkat aktor-aktor seperti Dicky Zulkarnaen dan Benyamin Sueb menjadi populer lewat filem “Si Pitung” dan filem lainnya yang bertajuk drama, komedi, dan laga. Nawi, sebelumnya jugamembuat beberap filem yang terinpirasi dari cerita-cerita populer dari barat seperti, Koboi dan Djanggo. Film-filem tersebut diantaranya juga memuat persoalan-persoalan yang dekat dengan indonesia kala itu, seperti masalah urbanisasi, penggusuran, KKN, dan lainnya. Ditangan Nawi, baik itu heroik-heroik ala barat, persoalan politik direzim diktator, dan lainnya menjadi menarik untuk diingat dan ditertawakan.
Dalam filem Nawi kali ini, kita menghadirkan Benyamin Tukang Ngibul, yang di dalamnya mucul latar-latar persoalan pada era itu, seperti urbanisasi, kesensitifan isu militer yang disimbolkan dengan sepatu militer, yang mengajak kita mengenangnya sebagai pembawa sial. Semua dikemas dengan “aman” dengan komedi ala Nawi Ismail.
Penayangan
BENYAMIN TUKANG NGIBUL
Sutradara: Nawi Ismail
Indonesia, 1975.
Sabtu, 04 Februari 2017
20.00 wib
Lapangan Badminton Kampung Jawa Solok
(depan gallery gubuakkopi)
Baca juga: