Pada tanggal 20 Agustus 2016 lalu, ARKIPEL social/kapital – 4th Jakarta International Documentary & Experimental Film Festival menggelar program Forum Festival, Panel ke-5 yang bertajuk “Komunitas dan Pengembangan Pengetahuan Sinema”. Pada bagian forum festival ini, salah satu pembicaranya adalah Albert Rahman Putra.
Albert adalah salah satu pegiat Gubuak Kopi, dalam forum ini ia mempresentasikan aktivitas yang dilakukan bersama Gubuak Kopi di Solok, serta pandangannya terkait aktivitas komunitas film di Indonesia. Selain Albert, materi dalam panel ini juga diisi oleh yaitu Dimas Jayasrana, Fauzi Ramadhani, dan Yuli Lestari. Forum ini dimoderatori oleh Hafiz Rancajale, salah satu pendiri Forum Lenteng dan ruangrupa.
Moderator dan pembicara sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Sambutan direktur festival dalam pembukaan ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip Penyelenggara ARKIPEL 2017
SamPembukaan ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip Penyelenggara ARKIPEL 2017
Penampilan DIALITA dalam pembukaan ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip Penyelenggara ARKIPEL 2017
Suasana penonton dalam pembukaan ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip Penyelenggara ARKIPEL 2017
Moderator dan pembicara sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Moderator dan pembicara sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Moderator dan pembicara sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Albert, salah satu pembicara dalam sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Moderator dan pembicara sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Tanya jawab peserta forum pada sesi festival forum “Komunitas dan Perkembangan Sinema” dalam rangkaian ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. (kiri ke kanan: Hafiz Rancajale, Yuli Lestari, Fauzi Ramadhani, Dimas Jayasrana, dan Albert Rahman Putra). foto: Arsip ARKIPEL 2017
Sambutan direktur festival dalam pembukaan ARKIPEL ke 4 SOSIAL/KAPITAL, Jakarta Internasional Documentary and Experimental Film Festival, di GoetheHaus, Jakarta. foto: Arsip Penyelenggara ARKIPEL 2017
ARKIPEL – Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival digagas oleh Forum Lenteng untuk membaca fenomena global dalam konteks sosial, politik, ekonomi dan budaya melalui sinema. Melalu media filem yang diharapkan dapat melihat, bagaimana sinema berperan dalam menangkap fenomena masyarakat global, baik dalam konteks estetika maupun konteks sosial-politiknya melalui bahasa dokumenter dan ekperimental. ARKIPEL diniatkan untuk dapat menghadirkan filem dokumenter berkualitas (bukan dokumenter televisi) dan capaian eksperimentasi dalam sinema kepada penonton Indonesia, Asia Tenggara dan Internasional. Selain itu, festival ini akan selalu melihat perkembangan bahasa sinema secara kritis, terlepas dari terminologi “sinema industri” atau “sinema independen”.
website: http://arkipel.org/
Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.
