Perayaan ‘Tujuh Belasan’ di komplek perumahan Batu Kubung, Solok
Tujuh Belasan (perayaan hari kemerdekaan Indonesia) 2014 ini, saya senang bisa kembali melihat keakraban dan kecerian warga di komplek saya. Kebetulan tahun ini saya mendapat kesempatan untuk menjadi ketua pemuda di tempat tinggal saya, di komplek Perumahan Batu Kubung, Solok. Sebenarnya sudah ada beberapa kegiatan yang sudah kita kerjakan, seperti lomba futsal, goro, pesantren kilat, dll. Tapi kali ini saya sangat senang bisa kembali menyaksikan permainan di perayaan tujuh belasan. Saya sudah tinggal di sini sejak saya masih di bangku Taman Kanak-kanak (TK). Sejak kecil itu pemuda memang aktif melakukan kegiatan pada perayaan tujuh belasan, waktu itu saya masih sebagai peserta. Lombanya bermacam-macam, ada panjat pinang, lomba layang-layang, bola, balap karung dan banyak lagi serta ada pentas musik dan nonton layar tancap. Kegiatan seperti itu sempat terhenti, karena beberapa tahun belakangan tujuh belasan bertepatan dengan bulan puasa. Saya tidak tahu apakah puasa menjadi halangan atau tidak, yang jelas pada waktu itu kegiatan tujuh belasan mulai sepi. Saya dan kawan-kawan, serta warga komplek lainnya sangat rindu suasana itu. Untunglah pada perayaan tahun ini saya dan kawan-kawan pemuda lainnya bisa kembali menghadirkannya.
Kegiatan ini tentunya terselenggara atas kerja keras kawan-kawan pemuda. Kami menyebut kelompok ini dengan WADIBAKU yaitu akronim dari Wahana Pemuda Pemudi Batu Kubung. Di sini kita bekerja untuk memperet silaturahmi dan dan keakraban antar penghuni komplek. Untunglah kawan-kawan pemuda lainnya juga bersemangat dalam kemlompok ini. Tapi sebenarnya tidak hanya pemuda yang terlibat dalam hal ini, hampi seluruh warga komplek ikut mensukseskan kegiatan ini. Mereka memberikan banyak bantuan baik itu berupa sumbangan dana, makanan, peralatan, dan lain-lain. Tidak hanya, setiap rumah ikut menghias halaman rumah dan gang mereka. Bendera merah putih berdiri dengan gagah dan melayang-layang dari rumah ke rumah.
Antusias juga terlihat dari keterlibatan anak-anak, mereka yang sebagaian besar adalah pelajar SD ini berbondong-bondong ikut mendaftar pada sederatan lomba yang telah kita persiapkan. Seperti lomba makan kerupuk, mencari hadiah dalam tepung, mengambil koin dalam jeruk besar, berjalan sambil mengapit balon, berjalan dengan membawa sendok dengan mulut yang di atas sendok itu terdapat kelereng, dan ada juga lomba tarik tambang dan bola pake kain saruang (serong) yang diikuti oleh ibu-ibu komplek. Kegiatan ini kita adakan di lapangan dan pekarang SD 31 Batu Kubung. Satu-satunya SD di komplek kami.
Hari itu, warga komplek yang sebagaian besar adalah pegawai pemerintahan, pengusaha, dan pekerja yang super sibuk lainnya bisa berkumpul, ada yang membawa makan untuk dimakan bersama, minuman, dan lain-lain. Semua tertawa, semua kembali akrab, warga baru yang belum kenal bisa berkenalan dengan waraga lainnya. Hari itu saya percaya, mereka tidak datang untuk hadiah – yang sebenarnya bernominal kecil – tapi mereka datang untuk keceriaan yang tidak ternominalkan.
Untuk itu, sekali lagi saya selaku ketua pemuda, berterimakasih atas semua sumbangsih kawan-kawan pemuda lainnya dan semua orang yang terlibat menghadirkan kecerian ini.
-Aulia Andri-
Ketua Pemuda Perumnas Batu Kubung
ini dia beberapa foto kegiatan tujuh belasan di Komplek perumahan Batu Kubung.