Dalam rangka menggali hubungan timbal balik antara literasi media, sosiokultural, dan pertanian, maka pada tanggal 13-14 Juli 2017 lalu, Sayurankita menggelar Focus Group Discussion<\/em> (FGD) di Pekanbaru, Riau. Sayurankita adalah adalah sebuah platform<\/em> yang digagas sebagai laboratorium berpikir dan praktik di ranah\u00a0pertanian secara umum, yang dikombinasikan dengan sudut pandang sosiokultural dan pengelolaan\u00a0media alternatif. Secara khusus, fokus kajian platform<\/em>\u00a0ini adalah\u00a0\u201csayuran\u201d dan \u201cbudaya sayuran\u201d, serta keterkaitannya dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.<\/p>\n Pada FGD yang bertemakan \u201cTimbal balik antara pertanian, literasi media, dan sosiokultural sehari-hari\u201d,<\/strong> Sayurankita mengangakat dua subtema yang dibagi menjadi dua sesi. Di Sesi I, subtemanya adalah \u201cSiginfikansi pertanian sebagai isu spesifik dalam konteks praktik dan wacana lintas disiplin\u201d<\/strong>, yang dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2017, dengan nara sumber Mahardika Yudha (Direktur OK. Video \u2013 Indonesia Media Arts Festival), Gelar Soemantri (Seniman, Jakarta), Albert Rahman Putra<\/a> (Penulis dan Pegiat Komunitas Gubuak Kopi, Solok), dan Muhammad Sibawaihi (Penulis, kurator, dan pegiat Pasirputih, Lombok Utara). Lalu pada esok harinya, 14 Juli 2017, dilanjutkan Sesi II dengan subtema \u201cLiterasi Media dan Kesadaran Sosiokultural dalam Mengembangkan Pertanian\u201d<\/strong>, menghadirkan narasumber Otty Widasari (Penulis, seniman, dan pegiat media dari Forum Lenteng, Jakarta), Anggraeni Widhiasih (Penulis, pegiat Koperasi Riset Purusha, Jakarta), Berto Tukan (Penulis, Redaktur Jurnal Karbon), Liza Ika Savitri (Pekanbaru Hidroponik GreenFarm, @pkugreenfarm, Pekanbaru).<\/p>\n Dalam hal ini, Albert mempresentasikan salah satu proyek terbaru Gubuak Kopi, yakni: Daur Subur<\/a>. Salah satu\u00a0 program pengembangan media dalam mengarsipkan dan membaca perkembangan kultur pertanian di lingkup lokal. Program ini digagas oleh Gubuak Kopi dengan mengembangkan pembacaan melalui pendekatan jurnalisme warga, aksi performatif, serta praktik media alternatif dengan memberdayakan teknologi yang dekat dengan kita. Dalam diskusi ini di antaranya, Albert memaparkan pembacaannya terkait kultur pertanian lama dan pertanian kini. Tentang bagaimana berdayanya pertanian pada pasa dahulu, serta bagaimana ia berubah seiring kepetingan politik pada masa itu.<\/p>\n www.sayurankita.com<\/em><\/p>\n ______________
\nBaca juga:<\/strong><\/p>\n