Solok Mural Competition

Tentunya mural tidak asing lagi bagi kita. Tradisi melukis dinding ini terus berkembang sejak ratusan tahun lalu, memediasi pesan-pesan secara terang-terangan maupun anonim. Membawa pesan-pesan personal maupun kolektif. Di kalangan pegiat seni, industri kreatif, aktivis, maupun warga biasa, ia berkembang dengan berbagai bentuk dan pertimbang nilai estetika yang bebas. Di jalanan, rumah kosong, pagar tembok, seng, galeri, dan lainnya.

Baru-baru ini kita juga dihebohkan oleh persoalan besar yang digadang dengan slogan “Reformasi Dikorupsi”. Berbagai mural dan poster muncul di ruang-ruang publik, dan diteruskan melalui media sosial, menggalang kekuatan massa. Di berbagai sudut gang kita juga bertemu banyak tulisan-tulisan seperti “dilarang kencing di sini”, “dilarang buang sampah di sini”, iklan pariwisata, iklan swasta, iklan layanan masyarakat, dan pesan-pesan lainnya. Ia berkembang dengan kesadaran visual, kesadaran teks, ataupun sekaligus. Menarik merangkum model-model pengembangan mural hari ini melalui peristiwa mural bersama dan perlombaan yang terbuka di Kota Solok.

Solok Mural Competition tahun ini mengangkat tema Alam Bareh Solok, mengundang keterlibatan seniman dari berbagai kota, merespon persoalan di Kota Solok yang masih ribut soal identitas, menertawakan kebiasaan kita sendiri, menyuarakan semangat optimisme untuk terlibat membangun kota,  dan mengimajinasikan kota masa depan yang lebih baik.


Formulir Panggilan Terbuka

Panggilan Terbuka!!

Silahkan unduh formulir di bawah ini, kirimkan profil dan sketsa karyamu (individu ataupun grup) melalui email: gubuakkopi@gmail.com // dengan subject: Solok Mural Competition_[NAMA]

Fasilitas dari kami: Dinding/space mural, cat 300 ml (5 warna), area kemah Taman Pramuka untuk yang ingin berkemah (silahkan bawa tenda sendiri).


klik [Form – Solok Mural Competition] | [Poster Solok Mural Competition]

Wawasan Lokasi

  • Taman Pramuka adalah salah satu taman yang rimbun di Kota Solok. Ia berada di Ampang Kualo, Kelurahan Kampung Jawa dan berdekatan dengan sejumlah taman-taman keluarga. Taman ini dipisahkan oleh telaga dengan Pulau Belibis, yang merupakan salah satu taman keluarga cukup terkenal di Kota Solok. Taman Pramuka, berisikan pohon-pohon pinus yang tinggi serta sejumlah wahana olahraga ekstrim. Taman ini juga sering menjadi pusat kegiatan pramuka, kemping, dan lomba kicau burung. Terdapat 38 space yang cocok untuk dimural. Subtema yang kami tawarkan: masa depan lingkungan Kota Solok yang asri, kota ramah anak, kota pertanian, dan pendidikan HAM. Lokasi ini juga merupakan titik kumpul kegiatan Solok Mural Competition.
  • SMPN 2 Kota Solok, berada di Kelurahan Tanjung Paku. Lokasi ini cukup ramai dilewati warga, terutama siswa-siswa setingkat SD dan SMP. Selain berdekatan dengan sekolah-sekolah, dan perkantoran, di sana juga terdapat sejumlah perumahan. Lokasi mural tepatnya merupakan salah satu sisi pagar sekolah. Berhadapan dengan rel dan perumahan. Terdapat 22 space yang siap untuk dimural. Penawaran subtema: isu-isu yang berkaitan dengan lingkungan urban, pendidikan, pertanian, dan cita-cita kota yang layak anak.

Jadwal Penting

// Pengiriman sketsa karya 7-22 Oktober

// Seleksi sketsa 23 Oktober

// Pengumunan karya lolos kurasi 24 Oktober 

//Pengarahan teknis/technical meeting 25 Oktober (16.00 WIB) di Kubung Tigo Baleh

// Mural bersama dan penilaian 26-27 Oktober (08.00 – 17.00)

Juri

Andang Kelana (1983, Jakarta) adalah seorang seniman, kurator, dan desainer grafis. Salah seorang pendiri Forum Lenteng dan kini menjabat sebagai Dewan Artistik. Founder Visual Jalanan (visualjalanan.org) sebuah jurnal dan platform yang aktif mengkaji dan mendokumentasikan seni visual jalnan. Ia juga pernah berpartisipasi dalam pameran “JEDA” (2006, Galeri Cipta III, Taman Ismail Marzuki, Jakarta; dan Rumah Seni Cemeti, Yogyakarta), dan pameran ID-Contemporary Art Indonesia (2010, Kunstraum Kreuzberg/Bethanien, Berlin). Tahun 2012, ia mengikuti program residensi di Ansan, Korea Selatan, dalam program “Earth Calling – Thinking Otherwise”. Tahun 2015, bersama Abi Rama, ia menguratori pameran “Visual Jalanan: Bebas Tapi Sopan” (Galeri Nasional, Jakarta) yang menjadi bagian dari Jakarta Biennale. Ia juga menguratori pameran tunggal Abi Rama yang bertajuk “Graphic Interchange” (Awanama Art Habitat, Jakarta). Tahun 2017-2018 ia menjadi ko-kurator untuk Pekan Seni Media.

Ferdian Ondria Asa atau biasa disapa Roki. Seniman dan pengajar di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Padang. Roki aktif berkegiatan di sejumlah pameran besar seperti: Motherlad di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat (2016); Peradapan 4 Sungai Besar Riau, di Art Center Bali (2017); Pameran Poster HAKI, Luden House, Ubud, Bali (2017); Biennale Sumatera “Peradapan Kampung, Galeri Taman Budaya Sumatera Barat, (2018); Pameran “Imaji Ruang dalam Warna”, Anjung Seni Idrus Tintin, Pekanbaru; Pameran dan Pagelaran Seni Se-Sumatera XXII, Galeri Taman Budaya Lampung (2019); Pameran “Japauik Tabao” Jilid 3, di Bentara Budaya, Jakarta. Selain berpameran ia juga aktif sebagai juri dalam sejumlah perlombaan berbasis visual, seperti Foto Objek OASE (2017, 2018, dan 2019) di Universitas Negeri Riau (UNRI); Juri Karikatur “Mahakarya Biru Langit”, UNRI (2014).

Volta Ahmad Jonneva (Kinari,1995) lulusan Jurusan Senirupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Saat ini aktif sebagai salah satu anggota Komunitas Gubuak Kopi, Solok. Salah satu pendiri Layar Kampus, sebuah inisiatif ruang tonton alternatif di kampusnya. Tahun 2018 lalu, ia juga terlibat sebagai tim kuratorial pameran Kultur Sinema – ARKIPEL Jakarta International Documentary and Experimental Film Festival.Co-kurator dalam proyek seni: Lapuak-lapuak Dikajangi #2, di SKB Kota Solok; 2019, mengkuratori sebuah pameran stiker bertajuk “Lem In Aja" bersama Rumah Ragam di Kota Padang.

Awarding Night

Pada tanggal 26-27 Oktober 2019 lalu, telah diselenggarakan kegiatan mural bersama dalam rangkaian Solok Mural Competition di Kota Solok. Dari puluhan 51 partisipan yang lolos kurasi, telah  dipilih partisipan (individu ataupun grup) yang berhak untuk menerima penghargaan dari Solok Mural Competition. Adapun penghargaan terdiri dari 7 kategory, antara lain: Juara I, Juara II, Juara III, Harapan I, Harapan II, Harapan III, dan Gubuak Kopi Award.

Pada tanggal 27 Oktober tersebut, para juri yang terdiri dari Andang Kelana (Direktur Visual Jalanan), Ferdian Ondira Asa (Seniman/Dosen Universitas Negeri Padang), Volta A. Jonneva (Komunitas Gubuak Kopi), dan didampingi oleh Patrisia Juwita (Dinas Pariwisata Kota Solok) dan Albert Rahman Putra (Ketua Komunitas Gubuak Kopi) telah memutuskan nama-nama yang akan meraih 7 kategori tersebut.

Kategori Juara dan Harapan dipilih berdasarkan nilai tertinggi dari setiap juri yang telah digabungkan. Selain itu terdapat penghargaan spesial “Gubuak Kopi Award”. Penghargaan ini diberikan kepada karya yang dianggap mewakili semangat Komunitas Gubuak Kopi, dengan kata kunci: otokritik dan optimis.

Berikut karya-karya yang terpilih sebagai pemenang:


Karya Khoironi, peraih penggharagaan Gubuak Kopi Award dan Juara I. Lokasi karya: SMP N 2 Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Karya Yohanes, peraih Juara II. Lokasi karya di Taman Pramuka Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Karya Aqil, Juara III. Lokasi mural di SMP N 2 Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Karya Bayu x Dini, peraih Harapan I. Lokasi mural di SMP N 2 Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Karya Mr. Blank, peraih Harapan II. Lokasi mural di Taman Pramuka Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Karya Effendi Fahri, peraih Harapan III. Lokasi mural di SMP N 2 Kota Solok. (Foto: Andang Kelana)


Kabar Kegiatan
Dipersembahkan oleh
Rekan Media