Author Archives: Ogy Wisnu Suhandha

Biasa disapa Ogy atau Cugik, lahir di Bukittinggi, Desember 1991. Lulusan pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Padang. Aktif berkegiatan di Ladang Rupa Bukittinggi, sebuah kelompok yang menyebut diri sebagai pengembang seni dan budaya Kota Bukittinggi. Ia juga merupakan partisipan Lokakarya Media: Kutur Daur Subur yang diselenggarakan oleh Gubuak Kopi (2017). Dan aktif berparitisipasi pada program Daur Subur berikutnnya.

Mampir Lagi di Daur Subur

Catatan Proses Residensi Daur Subur 2021

Pada Akhir Oktober 2021, Komunitas Gubuak Kopi menggelar kembali kegiatan Daur Subur yang sudah dikembangkan sejak tahun 2017. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan media berbasis komunitas dalam membaca dan memetakan isu pertanian dan lingkungan hidup, serta narasi warga dalam ruang lingkup dan budaya lokal. 

Continue reading

Mempertajam Bingkaian Bakureh di Pulau Sawo

Catatan Focus Group Discussion Bakureh Project #1

Setelah pemaparan materi Lokakarya Daur Subur selama satu minggu penuh, sebagai tahap awal dalam rangkaian Bakureh Project, para partisipan mulai mengerucutkan kerangka riset pada masing masing daerah yang mereka pilih untuk didalami nantinya. Riset ini diagendakan selama dua bulan kedepan. Perekembangan riset tersebut akan dibahas secara bertahap melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD). Kali ini, sembari Komunitas Gubuak Kopi merealisasikan liburan tahunan, sekaligus barayo (berhari raya) bersama di Pulau Sawo, yang juga berdekatan dengan jadwal FGD pertama maka para partisipan diajak sekaligus mengikuti kemping di Pulau tersebut pada 22-24 Juni 2018. Continue reading

Mengawali Bakureh dengan Mengenal Media

Pada awal Juni 2018 ini, Komunitas Gubuak Kopi kembali menggelar sebuah proyek seni, kali ini bertajuk “Bakureh Project”. Proyek ini diprakarsai oleh Delva Rahman sebagai bagian dari program Daur Subur. Program ini digagas oleh Gubuak Kopi sejak tahun 2017, sebagai upaya pengembangan media berbasis komunitas dalam membaca dan memetakan kultur masyarakat pertanian di Sumatera Barat. Proyek yang didukung oleh Cipta Media Ekspresi mencoba mendalami tradisi bakureh, sebuah tradisi gotong royong memasak di Solok. Continue reading

Sepi di Taman Bidadari

Siang itu, 15 Juni 2017, saya melanjutkan observasi terkait keberadaan komposter di Taman Bidadari. Taman ini merupakan salah satu taman yang berada di Kota Solok, yang sebelumya sering disinggahi pengunjung. Seiring berjalannya waktu dan fasilitas taman yang semakin banyak rusak, taman ini pun mulai sepi. Taman kota seharusnya menjadi poin penting dalam perencanaan sebuah kota, karena selain berfungsi untuk menjaga kualitas lingkungan perkotaan yang padat aktivitas, taman kota juga berpotensi menumbuhkan rasa sosial yang kini kebanyakan mengarah pada sikap individual. Menumbuhkan rasa toleransi, tidak hanya terhadap sesama manusia melainkan juga terhadap mahkluk hidup lainnya. Hal itu dapat tercermin dari taman kota yang baik. Taman yang baik merupakan cerminan kota dengan warga yang baik. Continue reading

Timbangan Sampah

Vlog Kampuang – Timbangan Sampah

Juni 2017 lalu, Datuak, Ogy, dan beberapa teman lainnya berkunjung ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Solok. Salah satu hal menarik perhatian mereka adalah proses penimbangan mobil truk sampah yang masuk ke TPA. Sembari menggali informasi, mereka dipersilahkan untuk melihat langsung cara kerja penimbangan itu bersama petugas. Sambil mencermati proses itu, sejumlah pertanyaan juga dilemparkan Datuak untuk memancing pandangan-pandangan petugas sampah sendiri tentang persoalan sampah di Solok. Continue reading

Gudang Daur Subur

Vlog Kampuang – Gudang Daur Subur

Masih dalam rangkaian Lokakarya Media: Kultur Daur Subur, Ogy dan Zaekal bertandang ke Bank Sampah Rizky dan tempat pengolahan pupuk kompos yang berada dalam komplek Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kota Solok. Di sana kita bertemu Ibu Rizky. Dengan senang hati ia berbagi cerita tentang pengolahan sampah ini. Continue reading

Tong Sampah dan Taman Bidadari

Selama melakukan observasi di Taman Bidadari Ogy tertarik menyimak keadaan tempat sampah di sana. Ia menemukan tempat sampah yang sudah tidak lagi berada pada tempatnya. Selain itu obrolan singkat bersama seorang yang sedang membawa anjingnya jalan-jalan, memberikan gambaran singkat tentang asiknya singgah di sana walau fasilitasnya kurang baik. Continue reading

Mengendus dan Mengelola Sampah

Senin siang itu, 12 Juni 2017, saya bersama fasilitator beserta partisipan Lokakarya Kultur Daur Subur lainnya  , kembali mengunjungi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Regional Kota Solok, di Ampang Kualo, Kelurahan Kampung Jawa. Saya sendiri baru pertama kali mengunjugi lokasi ini, Muhammad Risky, selaku fasilitator lokakarya meminta izin kepada satpam yang berada di kantor. Dengan senang hati satpam ini menemani kami melihat keadaan area TPA ini. Kesan pertama yang saya dapati waktu itu adalah bau sampah yang sangat menyengat. Continue reading

Komposter Taman Bidadari

Catatan observasi hari pertama di Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok oleh partisipan. Observasi ini adalah bagian dari kegiatan lokakarya Kultur Daur Subur yang diselenggarakan Gubuak Kopi, pada tanggal 10-20 Juni 2017.

Di sini saya menceritakan perjalanan lapangan lokakarya “Kultur Daur Subur”. Pada pencarian kali ini, saya beserta fasilitator dan teman-teman partisipan lainnya memulai dari kantor Gubuak Kopi menjelajahi Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Sepanjang perjalanan saya memperhatikan rumah, halaman, trotoar, taman, dan lainnya yang berkaitan degan tema lokakarya. Continue reading