Partisipan Bakureh Project

Dimulai awal Juni hingga pertengahan Agustus 2018 nanti, Gubuak Kopi melalui program pengarsipan dan pemetaan kultur masyarakat pertanian: Daur Subur, menggelar sebuah agenda khusus bertajuk Bakureh Project. Proyek ini merupakan bagian dari studi nilai-nilai kebudayaan lokal, serta membaca posisi perempuan dalam tatanan sosial masyarakat matrilineal Minangkabau. Penelitian ini diupayakan melalui penelusuran terkait tradisi gotong-royong memasak di Minangkabau, atau dalam lingkup Solok tradisi ini disebut bakureh.

Proyek yang didukung oleh Cipta Media Ekspresi ini, dipimpin oleh Delva Rahman serta melibatkan tujuh orang partisipan dari beragam latar disiplin. Keragaman ini diharap dapat memperkaya pandangan kita terkait isu tradisi, bermedia, dan peran perempuan dalam konteks sekarang. Proyek ini terdiri dari sejumlah rangkaian kegiatan, antara lain: Lokakarya literasi media dan Daur Subur, riset/residensi, Focus Group Discussion (FGD), produksi tulisan, produksi karya multimedia, pameran.

Berikut profil orang-orang yang akan terlibat dalam proyek ini:


Partisipan


Ade Surya Tawalapi, biasa disapa Ade, pegiat sastra dan pertanian di Pekanbaru. Lulusan Sastra Rusia, Universitas Indonesia. Sekarang aktif di SAYURANKITA, sebuah platform yang digagas sebagai laboratorium berpikir dan praktik di ranah pertanian secara umum, yang dikombinasikan dengan sudut pandang sosiokultural dan pengelolaan media alternatif di Kota Pekanbaru. juga aktif menulis di blog personalnya www.adetawalapi.wordpress.com 


Sefniwati (Padang Pariaman, 1992). Biasa disapa Sefni, lulusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Universitas Andalas, dan sekarang sedang melanjutkan studi S2 Pengelolaan Terpadu Sumberdaya Alam, Universitas Andalas. Pernah terlibat sebagai  Fasilitator Lapangan dalam Program Kemakmuran Hijau MCAI pada konsorsium Wanakita dengan lead Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN) (2017).


Nahlia Amarullah (Jakarta, 1995). Sekarang sedang menempuh pendidikan di FISIP Universitas Andalas (UNAND) Jurusan Ilmu Komunikasi, juga aktif di beberapa organisasi kampus, seperti Kopaja (Komisariat Perhimpunan Mahasiswa Jabodetabek) Universitas Andalas sebagai Koordinator bidang Seni dan Budaya, memliki keteratirkan dalam bidang teater, dan juga pernah mengikuti beberapa pelatihan terkait seni di kampusnya. Sebelumnya ia juga pernah bekerja sebagai penyiar salah satu radio swasta di Kota Padang.


Nurul Haqiqi (Jakarta, 1994), biasa di panggil Qiqi Cupay. Sekarang sedang menempuh pendidikan di program studi Seni Teater, Institut Seni Indonesia Padang Panjang. Juga aktif di beberapa organisasi kampus dan komunitas seni di Sumatera Barat. Pernah terlibat di beberapa produksi pertunjukan di beberapa daerah, seperti pertunjukan Balega Di Tanah Minang karya Susas Rita Loravianti tahun 2017 di Jogja Art Festival dan Bedog Art Festival, peraih dana hibah dari Bakti Budaya Djarum Fondation dalam program Ruang Kreatif Seni Pertunjukan 2017. Dan saat ini aktif di kelompok Sumatera Senja (Padang Panjang).

 


Dyah Roro Puspita Amarani (Solok, 1996), biasa disapa Roro. Lulusan Informasi Perpustakaan dan Kearsipan di UNP. Pernah aktif berkegiatan di Teater Oase, Unit Kegiatan Kesenian UNP. Pernah terlibat dalam pertunjukan pantomime “Coolartboration” UKKES UNP (2015). Dan terlibat dalam pertunjukan “Teater Di Kampung Jawa” yang diselenggarakan Gubuak Kopi (2016). Saat ini bekerja sebagai pegawai kontrak di ATR/BPN Kota Solok.


Anisa Nabilla Khairo (Padang Ganting, 1992), biasa disapa Icha. Sekarang sedang menempuh pendidikan di program studi Sastra Inggris, Universitas Negeri Padang (UNP). Juga aktif di beberapa organisasi kampus dan komunitas seni di Sumatera Barat. Terlibat dalam ekspedisi 28 Gunung bersama Eiger at Gunung Talang (2017). Sekarang aktif berkegiatan di Teras Literasi (2018). Dan juga aktif menggelar lapak baca yang menamai diri Book N Rool, Padang (2018).


Olva Yosnita. Perempuan kelahiran Solok biasa disapa Olva. Saat ini tengah menempuh studi di Jurusan Sosiologi, Universitas Andalas. Sebelumnya ia aktif berkegiatan di UKM Pengenalan Hukum dan Politik di kampuasnya. Saat ini Olva tertarik mendalami penulisan terkait isu-isu sosial dan kebudayaan di kampungnya.


Pimpinan Proyek / Ketua Fasilitator


Delva Rahman adalah salah satu pegiat media di Komunitas Gubuak Kopi, aktif sebagai Sekretaris Umum. Ia aktif menari di Ayeq Mapletone Company, sebuah kelompok tari yang berdomisili di Padang, Sumatera Barat. Pernah terlibat dalam lokakarya literasi media “Di Rantau Awak Se“, oleh Gubuak Kopi dan Forum Lenteng (2017). Partisipan lokakarya video performance bersama Oliver Husain di Gubuak Kopi (2017). Pernah terlibat dalam pertunjukan “Perempuan Membaca Kartini” karya sutradara Irawita Paseban di Gudang Sarinah Ekosistem (2017). Fasilitator program Daur Subur (2017-2018). Selain itu ia juga diundang sebagai narasumber di beberapa festival film, seperti Malang Film Festival (2017) dan Andalas Film Exhibition (2017). Ia juga merupakan Alumna Akademi ARKIPEL 2018.


Fasilitator


M. Yunus Hidayat, biasa disapa Datuak. Saat ini aktif di Komunitas TAKASIBOE (Takaran Seni Boedaja) Solok Selatan. Lulusan Fakultas Seni Pertunjukan, Institut Seni Indonesia Padangpanjang. Fasilitator Komunitas Suku Asli bersama Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi dengan lokasi Kajian Taman Nasional Bukit Dua Belas bagian Selatan (2015-2016). Melakukan Kajian Tradisi Lisan Suku Anak Dalam (SAD) Orang Rimba. Seniman partisipandalam kegiatan yang bertajuk Equality – Minang Young Artist Project, di Galeri Taman Budaya Sumatera Barat (2017). Ia juga merupakan partisipan lokakarya Daur Subur: Kutur Daur Subur (2017); Lokakarya Daur Subur: Lapuak-lapuak Dikajangi (2017); Lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, yang digelar oleh Gubuak Kopi berkolaborasi PKAN Padang Sibusuk (2018). Dan kini terlibat sebagai salah seorang fasilitator program Daur Subur.

Ogy Wisnu Suhandha biasa disapa Cugik, lahir di Bukittinggi, Desember 1991. Lulusan pendidikan Seni Rupa, Universitas Negeri Padang. Aktif berkegiatan di Ladang Rupa Bukittinggi, sebuah kelompok yang menyebut diri sebagai pengembang seni dan budaya Kota Bukittinggi. Ia juga merupakan partisipan Lokakarya Media: Kutur Daur Subur yang diselenggarakan oleh Gubuak Kopi (2017). Terlibat dalam kegiatan pameran Minang Young Artist Project (2017). Pembicara dalam simposium “Ruang Alternatif dan Penontonnya” di Andalas Film Exibition (2017).

Muhammad Riski adalah salah satu pegiat di Komunitas Gubuak Kopi, aktif sebagai pengarsip. Saat ini sedang menempuh studi di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang (UNP). Terlibat dalam lokakarya media “Di Rantau Awak Se”, oleh Gubuak Kopi dan Forum Lenteng. Selain itu ia juga aktif memproduksi karya seni mural dan stensil dan sibuk menggarap Minang Young Artist Project selaku ketua.

Volta Ahmad Jonneva (Kinari, 16 Mei 1995) adalah mahasiswa Jurusan Senirupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang. Saat ini aktif sebagai salah satu anggota Komunitas Gubuak Kopi. Serta terlibat mengelola Layar Kampus, sebuah inisiatif ruang tonton alternatif di kampusnya. Tahun 2017, ia juga terlibat dalam open studio “Di Rantau Awak Se” oleh Gubuak Kopi dan Forum Lenteng.  Dan juga sebagai salah satu partisipan festival forum di Arkipel (Jakarta International Dokumenter & Eksperimental Film Festival) 2017, Serta salah satu seniman yang berkontribusi di kegiatan pameran Minang Young Artist Project 2017.


Info lengkap kegiatan: Bakureh Project

Pengantar Bakureh Project

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

2 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.