Baburu Partamo

Baburu/berburu merupakan hal yang tidak asing lagi di Sumatera Barat, termasuk di Padang Sibusuk. Aktivitas ini diikuti oleh masyarakat dari berbagai usia, remaja hingga tua. Hari perburuan biasanya jatuh pada hari Rabu sebagai berburu kecil, dan hari Minggu sebagai berburu besar. Tradisi ini berkembang dari/sebagai kebiasaan kolektif masyarakat pertanian di Minangkabau dataran tinggi (bukan daerah pantai), untuk memburu hewan babi atau yang dalam bahasa lokal disebut ciliang, kondiak, dan kandiak. Hewan ini dari dulunya oleh masyarakat disebut sebagai hama pertanian. Kebiasan ini tidak hanya tumbuh sebagai tradisi masyarakat pertanian, tapi kini ia juga berkembang sebagai hobi dan digadangkan sebagai olah raga. Di berbagai daerah di Sumatera Barat, khususnya, Solok, Sijunjung, Batusangkar, Padangpanjang dan lainnya kini muncul organisasi Porbi (Persatuan Olah Raga Buru Babi), yang aktivitasnya antara lain mengorganisir aktivitas berburu bersama. Video ini adalah rekaman suasana berburu di Aia Angek, Kabupaten Sijunjung oleh Riski dan Ade yang baru pertama kali ikut aktivitas berburu.

Vlog by Mriski Layo dan Ade Muklas
Sijunjung, 13 Januari 2018

Muhammad Riski (Solok, 1995), adalah salah satu pegiat seni di Komunitas Gubuak Kopi. Ia menyelesaikan studi di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Padang (UNP). Selain itu ia juga aktif memproduksi karya seni mural dan stensil. Sebelumnya ia juga aktif menggarap program Minang Young Artist Project. Ia juga tengah sibuk mengelola karakter artist @sayhallo dan menjadi gitaris di band Papan Iklan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.