Kincia di Pulau Masojik

Pulau Masojik adalah sebutan untuk sebuah kampung kecil di Padang Sibusuk, Kab. Sijunjung. Di sana dulunya terdapat banyak kincir air, untuk mengaliri air dari sungai ke sawah. Beberapa tahun terakhir kincir sudah semakin jarang kita temui. Selain karena banyak petani yang memilih menggunakan mesin, banyak juga sawah-sawah di sekitaran lokasi itu telah kering karena ditambangi emas.

Pak Pono adalah salah satu pembuat kincir di Padang Sibusuk. Menurutnya kincia masih merupakan teknologi yang efektif untuk mengairi sawah. Ia hanya membutuhkan waktu satu minggu untuk membuat kincir, bahan-bahannya pun hanya sederhana: kayu, bambu, dan kawat/tali. Mudah ditemukan di sekitar dan tidak memerlukan bensin setiap harinya.

Vlog by @albertrahmanp
Padang Sibusuk, 8 Januari 2018

*Vlog ini bagian dari edisi khusus lokakarya Daur Subur di Padang Sibusuk, oleh Gubuak Kopi dan PKAN.

Albert Rahman Putra, biasa disapa Albert, adalah seorang penulis, kurator, dan pegiat budaya. Merupakan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, dengan fokus studi pengkajian seni karawitan. Dia adalah pendiri Komunitas Gubuak Kopi dan kini menjabat sebagai Ketua Umum. Albert aktif sebagai penulis di akumassa.org. Ia juga memiliki minat dalam kajian yang berkaitan dengan media, musik, dan sejarah lokal Sumatera Barat. Manager Orkes Taman Bunga. Tahun 2018 bersama Forum Lenteng menerbitkan buku karyanya sendiri, berjudul Sore Kelabu di Selatan Singkarak. Ia merupakan salah satu kurator muda terpilih untuk program Kurasi Kurator Muda yang digagas oleh Galeri Nasional Indonesia, 2021.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.