Merawat Tradisi di Era Digital

Sabtu, 28 Oktober 2017 lalu, bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, Harian Kompas hadir dengan tampilan yang berbeda. Dalam edisi itu, Kompas mengajak para generasi muda untuk terlibat dalam proses produksi. Tidak hanya itu, Kompas juga menyajikan konten-konten yang menggali kiprah generasi muda Indonesia. Kompas di antaranya memuat perjalanan Albert Rahman Putra, pendiri dan pegiat literasi media Komunitas Gubuak Kopi, pada rubrik Sosok, dengan judul Merawat Tradisi di Era Digital.

_______________

Silahkan baca tulisan lengkapnya di kompas.id

Rubrik ‘Sosok’ Kompas, edisi Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2017. (Koleksi arsip Gubuak Kopi)

Komunitas Gubuak Kopi adalah sebuah kelompok belajar seni dan media yang berbasis di Kota Solok, sejak tahun 2011. Kelompok ini berfokus pada pengembangan seni sebagai metode riset. Serta menjembatani kolaborasi profesional (seniman, peneliti, dan penulis) dan warga dalam mendedah persoalan-persoalan budaya lokal di Solok secara khusus dan Sumatera Barat secara umum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.