Monthly Archives: May 2017

Balanjo Pabukoan

Vlog Kampuang – Balanjo Pabukoan:  Setiap Ramadhan, beberapa titik strategis di Solok, seperti persimpangan jalan yang banyak dilewati warga ngabuburit, serta tempat bermain-main sore, atau tempat remaja-remaja berfoto dan sebagainya, akan diramaikan oleh kehadiran para pedagang takjil. Video ini merekem suasana warga sekitaran Solok yang berbelanja pabukoan (takjil) di Simpang Pustaka Nagari, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok. Sebelumnya, selain bulan puasa, biasanya di lokasi ini hanya terdapat dua dagangan di sini. Continue reading

Pesan-pesan Di Galanggang


Vlog Kampuang – Pesan-pesan di Galanggang Rekaman suasana pacuan kuda di Ampang Kualo, Kelurahan Kampung Jawa, Kota Solok pada 13 Mei 2017 lalu, oleh pemerintah daerah Kota Solok, bersama pemuda setempat. Dalam pacuan itu tidak jarang panitia berorasi menyampaikan pesan-pesan dan informasi untuk para pemain maupun pengunjung.

Vlog by @zekalver
Solok, 13 Mei 2017
__________________________
Vlog Kampuang: Program produksi karya audiovisual dengan pendekatan video diary yang dilakukan oleh seluruh anggota Komunitas Gubuak Kopi untuk merekam persoalan-persoalan atau narasi-narasi lokal yang ada di Solok secara khusus, dan Sumatera Barat, secara umum. Karya-karya audiovisual yang terkumpul akan didistribusikan secara online melalui kanal YouTube Gubuak Kopi.

Itik Di Telaga Belibis


Vlog Kampuang – Itik Di Telaga Belibis adalah rekaman suasana sebuah telaga di Kota Solok, di suatu sore tahun 2017. Telaga ini kita kenal dengan telaga pulau belibis. Konon dulu di sini menjadi tempat peristirahatan burung belibis. Burung itu hampir tidak kita temui lagi saat ini. Telaga wisata ini, kita banyak dikunjungi para pemacing, tidak jarang pula di hari libur keluarga datang membawa anak-anaknya untuk merasakan sensasi mengayuh sepeda air, dan sebagainya. Continue reading

Perempuan Membaca Kartini

Sabtu, 6 Mei 2017 lalu, di Hall A1 Gudang Sarinah Ekosistem, Pancoran Timur, Jakarta Selatan, digelar pertunjukan “Perempuan Membaca Kartini” sebuah dramatic reading surat-surat Kartini yang disutradarai oleh Irawita atau juga dikenal akrab sebagai Ira Paseban. Proyek seni ini melibatkan 11 orang perempuan yang membacakan surat-surat kartini di bawah arahan Ira. Salah satu di antara yang terlibat adalah Delva Rahman, pegiat Komunitas Gubuak Kopi. Selain Delva 10 seniman perempuan lainnya adalah: Dewi Arifiani, Dila Martina Ayulia, Daniella, Titin Suprihatin, Otty Widasari, Anita Bonit, Keke Tumbuan, Ajeng Nurul Aini, Yeni Mulyani, dan Na. Selain pembacaan surat-surat Kartini, kegiatan ini juga diisi dengan rangkaian diskusi bersama Irawita serta beberapa partisipan, yang dimoderatori oleh Gesyada Siregar. Kegiatan ini direalisasikan oleh Komunitas Teater Paseban bersama Gudang Sarinah Ekosistem. Continue reading

Pahlawan Tikungan Maut

Profesi sederhananya bagi saya adalah suatu kegiatan intens untuk sesuatu yang bermanfaat bagi negara ataupun publik, baik itu dari azas saling ketergantungan, membantu orang lain, dan sebagainya. Profesi ini di antaranya, seperti bertani, berdagang, pegawai pemerintahan, pekerja sosial di lembaga nirbala, peniliti, penulis, relawan sosial, relawan kesehatan, lingkungan hidup, dan sebagainya. Salah satu contoh yang sering saya temui dan menarik perhatian saya, adalah orang-orang yang mengatur lalu lintas di tikungan-tikungan tajam, di jalur lereng jalan lintas utama Solok-Padang. Sitinjau Laut, adalah lereng yang paling curam. Pekerjaan ini saya kira juga berbahaya bagi keselamatan mereka yang melakoni pekerjan tersebut, tapi tidak dipungkiri pula, apa yang mereka kerjakan sangat membantu keamanan banyak pengguna jalur tersebut. Continue reading

Gang Rambutan

Akhir April 2017 lalu, saya berkunjung ke rumah bapak Irwin. Beliau adalah seorang ketua RT di RT 03/RW 01, Kelurahan Pasar Pandan Airmati, Kota Solok. Memasuki gang menjelang rumah Pak RT sungguh menarik. Di sana ada satu gapura, yang terlihat belum lama dibuat. Keberadaan gapura ini, membuat gang sedikit menonjol dari gang-gang yang ada di sekitar sana. Di sepanjang gang, mata saya disegarkan dengan tanaman-tanaman jenis sayur maupun tanaman hias yang berderat di atas got gang. Gang itu bernama Gang Rambutan. Continue reading

Kos Kuda Pacu

Vlog Kampuang – Kos Kuda Pacu
Di Ampang Kualo, Kampung Jawa, Kota Solok, terdapat sebuah gelanggang pacuan kuda, yang sempat menjadi kebanggaan pemerintah. Nama Lapangan ini cukup berkesan di kalangan pecinta pacuan kuda. Belakangan lapangan ini, sudah sepi dan kurang terawat. Di sisi utara lapangan, terdapat bangunan yang terdirid dari puluhan kandang kuda yang kosong. Beberapa waktu lalu, Volta dan Riski, mampir dan mendokumentasikan keadaan di sana, yang mana satu bulan lagi akan kembali dilaksanakan perlombaan. Continue reading

Peluru Di Pacuan Kuda

Vlog Kampuang – Peluru di Pacuan Kuda adalah rekaman tentang suasana pembenahan lapangan pacuan kuda di Ampang Kualo, Kampung Jawa, Kota Solok menjelang perlombaan sekitar tiga minggu mendatang. Pacuan kuda ini selalu diselenggarakan setiap tahunnya, oleh pemerintah daerah Kota Solok, dan selalu diiringi dengan kegiatan pembersihan arena yang telah menjadi semak. Dalam suasana itu Riski juga bertemu dengan sekelompok anak-anak yang tengah mencari sisa-sisa peluru dengan menggali tebing rendah dipinggiran arena. Temuan anak-anak ini menambah imaji kita terkait lapangan pacuan kuda ini. Continue reading

Permainan Lintas Zaman

Kemajuan teknologi pada saat ini menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai aktifitas manusia. Begitu juga dalam soal permainan, diantarnya, sekarang ini semakin banyak permainan anak-anak yang berbasis perkembangan teknologi terkini, mulai dari gedget, komputer, game online, dan mainan elektronik lainnya. Kenyataan tersebut, beberapa diantara barang kali baik bagi perkembangan anak, dan tidak jarang pula berdampak buruk bagi perkembangan anak. Sekitar sepuluh tahun yang lalu, generasi saya di kampung jarang sekali  dapat bermain game online. Akes internet sangat terbatas waktu itu, begitu juga untuk menggunakan handphone atau pun computer. Hanya anak-anak dari kelas ekonomi tertentu saja yang bisa mendapatkannya. Tapi ada juga beberapa orang tua yang mampu, memilih untuk tidak membelikan itu pada anak-anaknya. Lain halnya sekarang, hampir semua orang memilikinya, tidak terkecuali anak-anak. Continue reading